Anak-anak yang Lahir pada 2020 Akan Menghadapi Paparan Ekstrem Iklim yang Belum Pernah Terjadi

Anak-anak yang lahir pada tahun 2020 diperkirakan akan menghadapi “paparan ekstrem” terhadap cuaca yang luar biasa, seperti gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan, bahkan jika pemanasan global dibatasi hingga 1,5°C di atas suhu pra-industri. Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi baru yang dipublikasikan di Nature yang menghitung jumlah peristiwa ekstrem yang akan dialami oleh orang-orang yang lahir pada dekade-dekade yang berbeda dan di negara-negara yang berbeda.

Studi ini menggunakan contoh kasus di Brussels, Belgia, dan menemukan bahwa orang yang lahir pada tahun 2020 di kota ini akan mengalami “gelombang panas” yang belum pernah terjadi sebanyak 11 kali sepanjang hidup mereka, bahkan jika pemanasan global dibatasi hingga 1,5°C pada akhir abad ini. Sebagai perbandingan, dalam iklim sebelum industri, seseorang yang tinggal di ibukota Belgia ini kemungkinan hanya akan mengalami tiga gelombang panas seumur hidup.

Dampak Pemanasan Global pada Anak-anak

Lebih dari setengah dari anak-anak yang lahir pada tahun 2020 – sekitar 62 juta orang – diperkirakan akan menghadapi “paparan ekstrem” terhadap gelombang panas sepanjang hidup mereka, meskipun pemanasan global hanya dibatasi hingga 1,5°C. Namun, angka ini hampir dua kali lipat menjadi 111 juta orang jika pemanasan global mencapai 3,5°C.

Penelitian ini juga menganalisis kegagalan panen, banjir sungai, siklon tropis, kebakaran hutan, dan kekeringan. Temuan ini membantu membangun narasi baru bagi komunitas iklim untuk lebih jelas menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap generasi muda dan kelompok rentan.

Keadilan Antar Generasi

Seiring dengan pemanasan planet ini, peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan menjadi semakin intens, sering terjadi, dan bertahan lebih lama. Sebuah studi populer yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bahwa anak-anak yang lahir pada abad ke-21 akan terpapar lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem dalam hidup mereka dibandingkan dengan orang tua dan kakek nenek mereka.

Studi ini menemukan bahwa dalam skenario pemanasan sebesar 3°C di atas tingkat pra-industri, seorang anak yang berusia enam tahun pada tahun 2020 akan mengalami dua kali lebih banyak kebakaran hutan dan siklon tropis, tiga kali lebih banyak banjir sungai, empat kali lebih banyak kegagalan panen, lima kali lebih banyak kekeringan, dan 36 kali lebih banyak gelombang panas sepanjang hidup mereka dibandingkan dengan anak berusia enam tahun yang hidup di iklim sebelum industri.

Studi Baru: Penghitungan Paparan Ekstrem untuk Kelompok Populasi

Penelitian yang baru ini memperluas ide-ide dari studi 2021, dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Penulis utama, Dr. Luke Grant, menjelaskan bahwa alih-alih menghitung jumlah peristiwa ekstrem yang dialami oleh individu, studi baru ini menghitung jumlah orang yang akan menghadapi “keadaan yang belum pernah terjadi” dalam hal paparan terhadap ekstrem.

Penulis studi ini mendefinisikan “paparan ekstrem” sebagai jumlah peristiwa ekstrem yang dialami seseorang sepanjang hidup mereka, jika dibandingkan dengan jumlah yang akan mereka alami dalam iklim tanpa perubahan iklim. “Paparan ekstrem seumur hidup yang belum pernah terjadi” didefinisikan sebagai paparan yang begitu tinggi sehingga hanya memiliki peluang satu dari 10.000 untuk terjadi di dunia tanpa emisi gas rumah kaca.

Kasus Studi di Brussels

Sebagai contoh, di Brussels, Belgia, seorang anak yang lahir pada tahun 2020 diperkirakan akan menghadapi 11 gelombang panas dalam hidup mereka jika pemanasan global dibatasi hingga 1,5°C. Jika pemanasan global mencapai 2,5°C atau 3,5°C, mereka bisa menghadapi 18 atau 26 gelombang panas, masing-masing.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa sebanyak 62 juta orang dari kelompok yang lahir pada tahun 2020 akan terpapar gelombang panas yang belum pernah terjadi sepanjang hidup mereka jika pemanasan global dibatasi pada 1,5°C. Namun, angka ini meningkat menjadi 111 juta orang jika pemanasan global mencapai 3,5°C.

Paparan Ekstrem Lainnya

Selain gelombang panas, studi ini juga mengevaluasi paparan terhadap peristiwa ekstrem lain seperti kegagalan panen, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan siklon tropis. Gelombang panas mendominasi, dengan 62 juta orang diperkirakan akan terpapar gelombang panas yang belum pernah terjadi dalam hidup mereka jika pemanasan global dibatasi pada 1,5°C. Kegagalan panen dan banjir sungai akan mempengaruhi sekitar 23 juta dan 10 juta orang, masing-masing, pada jalur pemanasan 1,5°C.

Lifetime exposure to unprecedented heat for people born in Brussels in 1960 (bottom row), 1990 (middle row) and 2020 (top row), under scenarios that limit warming to 1.5C (blue), 2.5C (yellow) and 3.5C (red) by the year 2100. The dotted line shows the threshold for an “unprecedented” lifetime exposure to extreme heat. Source: Grant et al (2025).

Kerentanannya pada Kelompok Rentan

Para penulis juga menganalisis bagaimana “kerentanannya terhadap faktor sosial-ekonomi” memengaruhi temuan ini. Mereka menggunakan indeks kemiskinan global untuk mengidentifikasi orang-orang yang lebih rentan. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang paling rentan, terutama di negara-negara Afrika, memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami paparan ekstrem, terutama gelombang panas.

Kesimpulan

Penelitian ini menyoroti ketidakadilan perubahan iklim, di mana mereka yang paling sedikit berkontribusi terhadap pemanasan global justru akan merasakan dampaknya yang paling besar. Penemuan ini semakin menguatkan urgensi untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca demi melindungi generasi mendatang dari ancaman perubahan iklim yang semakin tak terhindarkan.

Sumber: https://www.preventionweb.net/news/children-born-2020-will-face-unprecedented-exposure-climate-extremes?utm_source=PreventionWeb+Newsletter&utm_campaign=f3ef51bd41-PreventionWeb+daily&utm_medium=email&utm_term=0_b73053c1c6-f3ef51bd41-516790425