Bogor, 15 Maret 2023 – Menyikapi terjadinya bencana tanah longsor yang melanda wilayah Kota Bogor Selatan, Pusat Studi Bencana (PSB) IPB University melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana sebagai bentuk respon cepat terhadap musibah yang menelan korban jiwa tersebut.
Kunjungan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr., Kepala PSB IPB University, yang turun langsung ke dua titik terdampak longsor, yaitu kawasan sekitar Stasiun Batutulis dan Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.
Dalam peninjauan di Kelurahan Empang, Prof Bambang menyaksikan langsung proses evakuasi korban yang masih tertimbun longsoran tanah. Musibah ini menimpa setidaknya satu musala dan tiga rumah warga. Berdasarkan informasi yang diterima di lokasi, dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang saat proses evakuasi berlangsung.
Waspada Hidrometeorologi Basah
Prof Bambang menjelaskan bahwa curah hujan tinggi sehari sebelumnya menjadi pemicu utama bencana ini. Namun yang memprihatinkan, banyak warga tidak menyadari bahwa hujan yang turun berpotensi menimbulkan bencana besar.
“Berdasarkan kajian risiko bencana yang dilakukan oleh PSB IPB University, Kota Bogor merupakan wilayah dengan dominasi bencana hidrometeorologi basah. Artinya, potensi terjadinya tanah longsor, banjir, dan bencana terkait curah hujan sangat tinggi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, hanya dengan edukasi dan informasi yang terus-menerus, risiko korban jiwa dapat ditekan.
Perkuat Sistem Peringatan Dini
Melihat minimnya kesadaran dan respon dini terhadap potensi longsor, Prof Bambang mendorong Pemerintah Kota Bogor dan instansi terkait untuk lebih aktif dalam menyampaikan informasi mengenai wilayah rawan bencana.
“Sistem peringatan dini harus diintensifkan, tidak hanya melalui jalur resmi, tetapi juga melalui media sosial dan platform komunikasi yang mudah diakses masyarakat,” kata Prof Bambang.
PSB IPB University, tambahnya, siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota maupun Kabupaten Bogor untuk merancang program peningkatan kapasitas masyarakat dan penguatan sistem peringatan dini bencana.
“Kita harus menghindari jatuhnya korban jiwa yang bisa dicegah dengan informasi dan kesiapsiagaan. PSB IPB siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana,” tutupnya.